Saturday, August 27, 2016

Sipatokah

Manjua gantang balilih
Mambali gantang balanjuang
Gadang batuka jo nan ketek, nan ketek maimbuah pulo...nan kalamak untuk nyo surang,
Ciluah...., diharago lai samo tapi timbangan dimainkannyo
Takaran gantang diagiahnyo ganja
Sitokar baganti ganti, nan duduak di cc nan itu juo...mangutuak panumpang sa oto
Bak si lupak raok di buruan, cangok makan ka kanyang surang, sia mandakek kanai birunguih kalua saiang panjangnyo ....padohal basamo mangko ka rabah.
Dalam maangkek Dubalang jo Manti..
Walau mamatuih kapandaian, utak jalang karajo sungguah tapi ndak sasalero jo Sipatokah jan diharok ka tapakai...
Bialah binguang utak maampek namuah mairik aua songsang karambia rabah dipanjeknyo tapi pandai mauruik kaki Sipatokah atau santiang manjujai Ratu diangkek juo jadi Dubalang atau Manti.
Sipatokah juo bak kacang lupo jo kulik, kawan lamo disisiah dicimburui, bahkan ditundo kalua kampuang. Balupoan jaso pandayuang katiko lah tibo di subarang, lupo pulo jo jaso tanah dek manih raso tabu. Padohal mereka tu dulunyo banyak sato bajariah, basangkan bakuhampeh manaiakkan Sipatokah ka Balai Janggo.


Sumber : Rajo Sipatokah karya Yus Dt Parpatiah.

Tuesday, August 9, 2016

Pilih mana, Dikhianati atau Mencintai Musuh ?



Usainya pesta rakyat yang hinggar binggar ternyata meninggalkan kegalauan pada Rajo Sipatokah. Dari perjalanan pesta tersebut Rajo Sipatokah banyak menemui kejadian yang tidak pernah disangka akan terjadi. Dikhianati orang-orang kepercayaannya dan pada saat yang sama dia jatuh cinta pada orang yang dijadikan musuh.
Pengkhianatan, mengingatnya saja terasa sangat menyakitkan sampai ke sumsum tulang karena apa yang otak kita simpulkan berbeda dengan kenyataannya. Kesetiaan dibalas dengan pengkhianatan yang dilakukan oleh orang yang kita beri kepercayaan, sesuatu yang tidak akan disangka dan inilah terjadi pada kita.
Banyak cerita tentang pengkhianatan, dan mungkin yang paling terkenal adalah cerita tentang pengkhianatan Marcus Brutus. Sehingga banyak kisah pengkhianatan diidentikan Brutus, karakternya dipakai untuk menggambarkan seorang yang berkhianat terhadap orang yang menolongnya, melindunginya, bahkan mempercayainya. Karakter ini hampir selalu muncul dalam pergulatan hidup, bahkan politik.
Brutus adalah kemenakan laki-laki dari Kaisar Romawi Julius Caesar. Marcus Junius Brutus bergabung dengan Senat di Roma setelah awal karirnya sangat sukses sebagai seorang rentenir. Ia adalah orang yang sangat dipercaya Julius Caesar. Tapi Brutus pulalah yang menusuk sang kaisar dengan pisau dari belakang hingga mati.

Sebaliknya, sebagian dari kita mungkin cukup sering mengalami peristiwa nyaris mati, tapi bukan betarti dengan begitu kita jadi terbiasa. Dan ketika kita kembali harus berhadapan dengan kematian, yang sangat berbeda dari yang sebelumnya. Jika sebelumnya kita bisa melarikan diri dari orang yang kita takuti, atau…kita bisa melawan orang yang Kita benci. Bahkan, mungkin kita sangat siap menghadapi “pengancam keselamatan” itu atau musuh sekalipun.
Tetapi, bila kita jatuh cinta dan akhirnya benar-benar mencintai orang yang akan membunuh atau musuh itu, dan kita tak punya pilihan lain. Bagaimana kita bisa melarikan diri?, bagaimana kita bisa melawan?, karena jika melakukannya…melarikan diri atau melawannya berarti meninggalkannya atau bahkan mencelakakan orang yang kita cintai?
Bukankah cinta itu bisa membuat gila, dan ketika nyawa kita satu-satunya yang harus diberikan untuk orang yang benar-benar kita cintai, apakah mungkin kita tidak memberikannya?
Bagi Rajo Sipatokah keduanya merupakan kejadian yang sangat berat dan menguras banyak energinya. Kalau bukan seorang Sipatokah maka tak seorang Raja pun dapat melalui kedua peristiwa tersebut. Bahkan banyak kita tidak menginginkan kedua hal itu terjadi diri kita.
Tetapi karena ini pilihan, jika itu yang harus terjadi apakah yang akan anda pilih ? Dikhianati atau Mencintai Musuh?