Saturday, April 2, 2016

Kentut dan Wangi Parfum Paris


Belakangan Rajo Sipatokah sering terkentut. Hal itu tentu saja membuat para Abdi Dalem merasa tidak nyaman.
Para Tabib Istana pun berusaha memberikan ramuan supaya Rajo Sipatokah tidak kentut lagi. Tetapi ramuan para Tabib tidak mempan, kentut Rajo Sipatokah tetap saja berlaput-laput.
Lama kelamaan karena kebiasaan kentut tersebut, rakyat menjuluki Rajo Sipatokah dsngan sebutan Raja Kentut.
Julukan tersebut tentu saja membuat berang para Petinggi Istana dan Hulubalang Rajo Sipatokah. Setiap ada rakyat yang mempergunjingkan kentut, para Hulubalang langsung mendatangi rakyat.
"Apa kalian yakin kalau yang kentut itu Tuanku Baginda Rajo Sipatokah ?", tanya Hulubalang.
"Iya, kami sangat yakin seyakin-yakinnya !!", jawab rakyat.
"Kenapa kalian yakin ? Sedangkan kentut itu tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi cuma bisa didengar dan dicium. Bisa jadi bukan Tuanku Baginda tetapi orang yang disamping beliau" Hulubalang berusaha menyakinkan rakyat bahwa bukan Raja yang kentut.
"Tidak mungkin ada orang lain berani kentut dekat Raja, kalau pun ada yang kebelet pasti akan ditahannya sekuat tenaga!! " sambung rakyat.
Karena tidak berhasil meyakinkan publik bahwa Raja bukan sering kentut. Istana mempersiapkan Tim Penanggulangan Kentut yang terdiri dari para relawan dan tim sukses Rajo Sipatokah. Mereka akan bertugas mencaunter isu Raja Kentut.
Dalam sebuah pertemuan yang dhadiri Tim Penanggulangan Kentut dan hatters serta rakyat yang tidak suka kebiasaan kentut Rajo Sipatokah.
"Sekarang kami bertanya pada saudara-saudara semua, Kentut itu baik atau buruk ?" Tanya ketua Tim memulai diskusi.
"Sekarang begini saja Ketua, tidak usah kita terlalu mendramatisir keadaan. Kami tahu arah pertanyaan Ketua...kalau kami menjawab "baik"...maka Ketua akan mengatakan "Karena kentut itu baik maka itu sebabnya Raja sering kentut...membagi-bagi kebaikan. Jika kami jawab "buruk" maka Ketua akan mwngatakan "Karena kentut itu buruk maka itu sebabnya Raja sering kentut...membuang keburukan ", ujar seorang rakyat.
"Ketua,....siapapun tahu bahwa siapa yang Kentut itu sulit dideteksi...tapi kalau boleh kami berpesan kepada pihak Istana dan para pendukung Raja,..janganlah terlalu over loyalis...mati2an membela Raja, lebay...!! Apapun yang dilakukan Raja selalu dipuja-puji bahkan kentut Raja pun dibilang baik dan wangi seperti parfum paris !!. Itu sama saja membiarkan Raja berada dalam kebiasaan yang membuat orang sekelilingnya tidak nyaman"..tukas rakyat yang lain.


Lubuk Basung, 1 April 2016