Foto: Ruptly/Thehotpepper
Ternyata ada cabai yang harganya selangit. Cabai bernama Charapita ini hargaya bisa capai Rp 300 juta per kg!
Charapita merupakan cabai kuning berbentuk bulat kecil yang berasal dari wilayah utara Peru. Cabai ini disebut-sebut sebagai cabai termahal di dunia.
Belum lama ini petani dari desa Frauenkirchen, Austria telah memanen Charapita. Harga untuk satu kilogram cabai Peru tersebut mulai dari 23.000 Euro (Rp 337,5 juta), lapor Asia One (23/09).
"Dibandingkan dengan rempah-rempah lainnya, ini sangat sangat pedas. Tidak direkomendasikan mencicipi atau memakan cabai (Charapita) dalam keadaan segar. Namun ketika sudah bentuk kering, ini memberikan rasa ringan dan pedas, contohnya dalam sup ayam. Anak-anak pun bahkan bisa mengonsumsinya," jelas petani Priska Stekovicz.
Ia menambahkan bahwa Charapita termasuk jenis cabai yang unik. Sebab memerlukan iklim yang sangat panas dan banyak cinta untuk tumbuh.
Erich Stekovicz, suami Priska yang juga seorang petani, memberi penjelasan lebih lanjut mengenai Charapita.
"Kami menemukan bahwa ini merupakan ibu dari cabai (mother of chilli) dan hanya tumbuh di alam liar, di hutan dekat dengan pepohonan. Cabai ini bersama saffron dan vanilla, termasuk rempah paling mahal di dunia," ujar Erich.
Charapita sendiri masih cukup baru di pasar Eropa. Tetapi sudah meraih peningkatan popularitas karena dikenal punya rasa menarik dan luar biasa bagi chef-chef restoran kelas atas.(odi/msa)
sumber : http://food.detik.com/read/2016/09/27/055827/3307407/297/wow-cabai-termahal-di-dunia-dijual-seharga-lebih-dari-rp-300-juta-per-kilogram
Charapita merupakan cabai kuning berbentuk bulat kecil yang berasal dari wilayah utara Peru. Cabai ini disebut-sebut sebagai cabai termahal di dunia.
Belum lama ini petani dari desa Frauenkirchen, Austria telah memanen Charapita. Harga untuk satu kilogram cabai Peru tersebut mulai dari 23.000 Euro (Rp 337,5 juta), lapor Asia One (23/09).
"Dibandingkan dengan rempah-rempah lainnya, ini sangat sangat pedas. Tidak direkomendasikan mencicipi atau memakan cabai (Charapita) dalam keadaan segar. Namun ketika sudah bentuk kering, ini memberikan rasa ringan dan pedas, contohnya dalam sup ayam. Anak-anak pun bahkan bisa mengonsumsinya," jelas petani Priska Stekovicz.
Ia menambahkan bahwa Charapita termasuk jenis cabai yang unik. Sebab memerlukan iklim yang sangat panas dan banyak cinta untuk tumbuh.
Erich Stekovicz, suami Priska yang juga seorang petani, memberi penjelasan lebih lanjut mengenai Charapita.
"Kami menemukan bahwa ini merupakan ibu dari cabai (mother of chilli) dan hanya tumbuh di alam liar, di hutan dekat dengan pepohonan. Cabai ini bersama saffron dan vanilla, termasuk rempah paling mahal di dunia," ujar Erich.
Charapita sendiri masih cukup baru di pasar Eropa. Tetapi sudah meraih peningkatan popularitas karena dikenal punya rasa menarik dan luar biasa bagi chef-chef restoran kelas atas.(odi/msa)
sumber : http://food.detik.com/read/2016/09/27/055827/3307407/297/wow-cabai-termahal-di-dunia-dijual-seharga-lebih-dari-rp-300-juta-per-kilogram