Wednesday, February 10, 2016

Beda Ahok dengan Akuan

Pada awal 2000 an saya pernah bekerja pada perusahaan milik "orang China" dan disana saya kenal dan bergaul dg orang China. Nama mereka hampir semuanya diawali dengan huruf A. Ada Atan, Asu, Ahong, dan yang cukup akrab namanya Akuan.
Akuan ini orangnya suka sekali berjudi, togel, taruhan bola...sama dengan banyak China lainnya. Katanya sih biar cepat kaya. Dan itu "biasa" asal tidak menyakiti orang lain. Dan tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
Akuan suka bersahabat, sama halnya dengan orang kita bersahabat. Jika sudah akrab maka kita juga akan diajak berkunjung kerumahnya. Dan dia pun akan berkunjung kerumah kita. Tidak ada beda dengan cara orang kita bersahabat.
Pernah suatu waktu saya dikasih ikan, ketika saya tanya dapat dari mana. Rupanya ikan itu dia curi dari kolam ikan perusahaan yang sangat dilarang untuk dipancing oleh karyawan.
Walau berbeda Tuhan, mereka sangat menghargai dan menghormati cara kita beragama. Kalau sudah akrab, mereka tidak sungkan mengingatkan kita untuk shalat, atau berbuka ketika bulan puasa. Bahkan cenderung orang kita yang kurang menghargai mereka "beribadah".
Ketika diajak bicara tentang negara atau kebangsaan, mereka memang tidak tertarik...kesan yang terlihat adalah, untuk apa bicara nasionalisme toh tidak ada tempat buat kami "mengabdi" buat Indonesia.
Itulah kira2 gambaran Akuan yang saya kenal yang saat ini jadi wirausaha karena perusahaan tempat kami bekerja dulu sudah tutup, tetapi Ciliandra Fangiono  salah seorang anak pemilik perusahaan itu saat ini masuk 20 besar daftar orang terkaya di Indonesia.
Bagaimana dengan Ahok ?
Saya tidak kenal secara langsung apalagi akrab dengan Ahok seperti halnya dengan Akuan.
Saya kenal Ahok lewat buku dan "internet" sebagai orang China pertama yang jadi Bupati di Negeri ini. Pertama tau orang ini, pertanyaan yang muncul adalah, apa sih hebatnya orang ini sehinga bisa jadi Bupati ?
Setelah mengikuti perjalanannya, saya percaya dia orang yang suka berterus terang, jujur dan anti korupsi. Mungkin itu yang membuatnya dipilih banyak rakyat sehingga akhirnya menjadi Anggota DPR, Wakil Gubernur DKI walau partainya ganti terus. Dan kini dia jadi Gubernur.
Apakah Ahok seorang yang sangat cinta tanah air atau punya nasionalisme, entahlah...saya tidak bisa mengukurnya.
Satu yang istimewa pada Ahok adalah ke-terus terang-an nya yang sangat benci pada Suap, Korupsi !! Dan itu disampaikan kepada anakbuahnya di depan publik berkali-kali.
Berkali-kali dia mengatakan, jangan terima suap, jangan korupsi !! Kalau masih terima suap atau korupsi saya pecat kalian !!
Saya tidak punya keuntungan apapun dengan Ahok, apakah kelak dia terpilih lagi jadi Gubernur atau tidak bahkan jadi apapun dia.
Saya hanya berkhayal saja, di ranah yang istilah Korupsi Berjamaah itu bermula....Bupati/Walikota dan Gubernur kita mau berterus terang seperti orang yang punya "akuan" bahwa dia anti korupsi dan berkata dihadapan para bawahannnya dan di depan publik jangan terima suap, jangan terima gratifikasi, jangan korupsi !!
Selamat imlek Akuan !!
Selamat menjadi Kepala Daerah para pemenang !!!
Lubuk Basung, 9 Februari 2016

2 comments: