Gaduh-gaduh akibat kentut Rajo Sipatokah tempo hari ternyata berbuntut panjang. Pro kontra kentut Raja membuat suhu politik memanas. Bukan hanya di luar istana, pro kontra juga merambah ke dalam Istana, melibatkan Abdi Dalem, Dayang-dayang, Hubalang dan para petinggi Istana.
Jumlah yang pro (yang menganggap Kentut Raja Sewangi Parfum Paris) kalah jauh dengan jumlah yang kontra. Kondisi ini membuat suasana Istana tidak kondusif dan membuat Perdana Menteri memilih Lengser keprabon karena tidak berdaya mengatasi kondisi tersebut.
Lengsernya Perdana Menteri ternyata tidak mampu menurunkan suhu panas dalam Istana. Walaupun Rajo Sipatokah berkali-kali mengatakan bahwa kondisi dalam istana sangat kondusif, tetapi khalayak ramai tahu bahwa kondisi istana bagai api dalam sekam.
Para Abdi Dalem yang kontra dengan bau kentut Raja dikeluarkan dari Istana dan ditugaskan menjadi penggarap lahan pertanian dan peternakan kerajaan. Mereka tidak diperbolehkan lagi menginjak lingkungan Istana.
Di kalangan petinggi istana juga terjadi persaingan merebut hati Rajo Sipatokah supaya diangkat menjadi Perdana Menteri. Rajo Sipatokah sesusai tradisi kerajaan telah mengumumkan bahwa Perdana Menteri yang baru akan dilantik setelah 3 kali purnama yaitu pada saat musim panen pertanian. Waktu 3 kali purnama tersebut merupakan kesempatan bagi Raja untuk melakukan pemilaian terhadap para petinggi istana yang memenuhi syarat menjadi Perdana Menteri.
Dari beberapa petinggi istana, ada dua orang yang sangat ngotot menjadi Perdana Menteri. Kedua orang ini oleh Rajo Sipatokah mendapat perhatian khusus. Tingkah polah kedua pejabat ini kadang membuat Sipatokah sering tersenyum geli. Kedua orang ini merupakan tokoh sentral pro Kentut Raja Sewangi Parfum Paris.
Yang satu sangat jago mengkampanyekan pencitraan Rajo Sipatokah di media massa, yang satu lagi jago melakukan pencitraan di depan khalayak. Tetapi kedua orang ini saling menjelekan maupun terhadap para kompetitor lainnya.
Sipatokah sangat paham perangai maupun gelagat kedua orang ini. Khalayak ramai sangat menunggu siapakah gerangan yang akan dipilih Sipatokah menjadi Perdana Menteri. Ketika ada salah seorang Kepala Suku bertanya siapa diantara kedua orang itu yang akan dipilih menjadi Perdana Menteri?
Sambil tersenyum cimeeh, Raja Sipatokah menjawab, "hehe...tunggu tanggal mainnya !"
Lengsernya Perdana Menteri ternyata tidak mampu menurunkan suhu panas dalam Istana. Walaupun Rajo Sipatokah berkali-kali mengatakan bahwa kondisi dalam istana sangat kondusif, tetapi khalayak ramai tahu bahwa kondisi istana bagai api dalam sekam.
Para Abdi Dalem yang kontra dengan bau kentut Raja dikeluarkan dari Istana dan ditugaskan menjadi penggarap lahan pertanian dan peternakan kerajaan. Mereka tidak diperbolehkan lagi menginjak lingkungan Istana.
Di kalangan petinggi istana juga terjadi persaingan merebut hati Rajo Sipatokah supaya diangkat menjadi Perdana Menteri. Rajo Sipatokah sesusai tradisi kerajaan telah mengumumkan bahwa Perdana Menteri yang baru akan dilantik setelah 3 kali purnama yaitu pada saat musim panen pertanian. Waktu 3 kali purnama tersebut merupakan kesempatan bagi Raja untuk melakukan pemilaian terhadap para petinggi istana yang memenuhi syarat menjadi Perdana Menteri.
Dari beberapa petinggi istana, ada dua orang yang sangat ngotot menjadi Perdana Menteri. Kedua orang ini oleh Rajo Sipatokah mendapat perhatian khusus. Tingkah polah kedua pejabat ini kadang membuat Sipatokah sering tersenyum geli. Kedua orang ini merupakan tokoh sentral pro Kentut Raja Sewangi Parfum Paris.
Yang satu sangat jago mengkampanyekan pencitraan Rajo Sipatokah di media massa, yang satu lagi jago melakukan pencitraan di depan khalayak. Tetapi kedua orang ini saling menjelekan maupun terhadap para kompetitor lainnya.
Sipatokah sangat paham perangai maupun gelagat kedua orang ini. Khalayak ramai sangat menunggu siapakah gerangan yang akan dipilih Sipatokah menjadi Perdana Menteri. Ketika ada salah seorang Kepala Suku bertanya siapa diantara kedua orang itu yang akan dipilih menjadi Perdana Menteri?
Sambil tersenyum cimeeh, Raja Sipatokah menjawab, "hehe...tunggu tanggal mainnya !"
Tubikontinyu....
Lubuk Basung, 28 Mei 2016
No comments:
Post a Comment