Ribuan orang berada disebuah tepi aliran sebuah sungai yang mulanya biasa saja, jernih dan bening sama dengan sungai lainnya. Berhari-hari hanya memanfaatkan sungai itu untuk kepentingannya masing2. Mereka hanya mengambil yang baik-baik dari sungai itu untuk membuat tubuh mereka menjadi bersih. Tidak lebih.
Pada suatu ketika aliran sungai itu berubah warna jadih putih sehingga membuat semua orang berdiri memandangi. Lama-kelamaan aliran itu makin besar, beberapa orang mulai merendamkan dirinya kedalam air itu dan berteriak bahwa air berwarna putih itu lebih baik dari yang sebelumnya.
Teriakan itu membuat beberapa orang tanpa pikir panjang menghamburkan dirinya kedalam aliran putih yang terus membesar itu. Beberapa orang masih tegak dipinggir sungai mengamati dan terus berfikir, ada apa ini?
Dari dalam sungai teriakan terus terdengar, ayo meloncatlah ke dalam aliran ini agar tubuh kalian bersih! Kalo kalian tetap diluar maka kalian akan terlihat lebih kotor dari kami.
Dan pada akhirnya sebagian dari mereka pun ikut masuk aliran itu. Dan hanya sebagian dari orang-orang yang tadinya mengamati terus tetap berdiri di tempatnya berpijak.
Saya, tidak berada ditepi sungai itu, saya berada jauh karena tidak memiliki sedikitpun tempat untuk berdiri disitu. Kalaupun saya diberi hak untuk berada disana, saya tidak bisa memastikan apakah akan mengikuti arus itu, atau memilih tetap berdiri ditepi.
Tetapi saya melihat seorang yang sudah uzur tetap berdiri dan tidak ikut arus. Berkali-kali ia diteriaki untuk ikut, tapi dia tetap berdiri kokoh. Pada akhirnya dia dihujat karena tidak ikut arus bahkan dianggap melawan arus!
Saya percaya bahwa orang tua itu punya alasan sangat kuat sehingga tidak ikut arus. Puluhan tahun dia telah berada di tepi sungai itu dan saya yakin dia sudah sangat paham asam garam kehidupan dan gelagat sungai itu serta alirannya. Kemana muaranya dan apa saja yang akan dihondohnya.
Teriakan itu membuat beberapa orang tanpa pikir panjang menghamburkan dirinya kedalam aliran putih yang terus membesar itu. Beberapa orang masih tegak dipinggir sungai mengamati dan terus berfikir, ada apa ini?
Dari dalam sungai teriakan terus terdengar, ayo meloncatlah ke dalam aliran ini agar tubuh kalian bersih! Kalo kalian tetap diluar maka kalian akan terlihat lebih kotor dari kami.
Dan pada akhirnya sebagian dari mereka pun ikut masuk aliran itu. Dan hanya sebagian dari orang-orang yang tadinya mengamati terus tetap berdiri di tempatnya berpijak.
Saya, tidak berada ditepi sungai itu, saya berada jauh karena tidak memiliki sedikitpun tempat untuk berdiri disitu. Kalaupun saya diberi hak untuk berada disana, saya tidak bisa memastikan apakah akan mengikuti arus itu, atau memilih tetap berdiri ditepi.
Tetapi saya melihat seorang yang sudah uzur tetap berdiri dan tidak ikut arus. Berkali-kali ia diteriaki untuk ikut, tapi dia tetap berdiri kokoh. Pada akhirnya dia dihujat karena tidak ikut arus bahkan dianggap melawan arus!
Saya percaya bahwa orang tua itu punya alasan sangat kuat sehingga tidak ikut arus. Puluhan tahun dia telah berada di tepi sungai itu dan saya yakin dia sudah sangat paham asam garam kehidupan dan gelagat sungai itu serta alirannya. Kemana muaranya dan apa saja yang akan dihondohnya.
Tubikontinyu....
#after411
#after411
Lubuk Basung, 9 Nopember 2016 (status FB)
No comments:
Post a Comment