Tuesday, November 25, 2014

UNDANG–UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN (part 5)





Bagian Ketujuh
Penyebarluasan Dokumen Administrasi Pemerintahan


Pasal 51


(1)   Badan   dan/atau   Pejabat   Pemerintahan   wajib membuka                       akses       dokumen       Administrasi Pemerintahan      kepada  setiap  Warga  Masyarakat untuk mendapatkan informasi, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang.
(2)   Hak       mengakses       dokumen       Administrasi Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak   berlaku,     jika     dokumen     Administrasi Pemerintahan termasuk kategori rahasia negara dan/atau melanggar kerahasiaan pihak ketiga.
(3)   Warga  Masyarakat  sebagaimana  dimaksud  pada ayat (1) memiliki kewajiban untuk tidak melakukan penyimpangan pemanfaatan     informasi     yang diperoleh.




BAB IX . . .


- 43 - BAB IX
KEPUTUSAN PEMERINTAHAN


Bagian Kesatu
Syarat Sahnya Keputusan


Pasal 52


(1)   Syarat sahnya Keputusan meliputi:

a.  ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;

b.  dibuat sesuai prosedur; dan

c.  substansi yang sesuai dengan objek Keputusan. (2)   Sahnya  Keputusan  sebagaimana  dimaksud  pada
ayat  (1)  didasarkan  pada  ketentuan  peraturan
perundang-undangan dan AUPB.


Pasal 53


(1)   Batas    waktu    kewajiban    untuk    menetapkan dan/atau                     melakukan     Keputusan     dan/atau Tindakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2)   Jika   ketentuan   peraturan   perundang-undangan tidak                 menentukan    batas    waktu    kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib menetapkan dan/atau                melakukan     Keputusan     dan/atau Tindakan dalam waktu paling lama 10 (sepuluh) hari         kerja  setelah  permohonan  diterima  secara lengkap             oleh      Badan      dan/atau      Pejabat Pemerintahan.
(3)   Apabila dalam batas waktu sebagaimana dimaksud pada         ayat     (2),     Badan     dan/atau     Pejabat Pemerintahan         tidak     menetapkan     dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan, maka permohonan tersebut  dianggap dikabulkan secara hukum.

(4) Pemohon . . .


- 44 -

(4)   Pemohon     mengajukan     permohonan     kepada Pengadilan                         untuk       memperoleh       putusan penerimaan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
(5)   Pengadilan     wajib     memutuskan     permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) paling lama
21 (dua puluh satu) hari kerja sejak permohonan diajukan.
(6)   Badan   dan/atau   Pejabat   Pemerintahan   wajib menetapkan                        Keputusan    untuk    melaksanakan putusan Pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat  (5)  paling  lama  5  (lima)  hari  kerja  sejak putusan Pengadilan ditetapkan.


Pasal 54


(1)   Keputusan meliputi Keputusan yang bersifat:
a.   konstitutif; atau b.   deklaratif.
(2)   Keputusan    yang    bersifat    deklaratif    menjadi tanggung  jawab    Pejabat    Pemerintahan    yang menetapkan Keputusan yang bersifat konstitutif.


Pasal 55


(1)   Setiap      Keputusan      harus      diberi      alasan pertimbangan yuridis, sosiologis, dan filosofis yang menjadi dasar penetapan Keputusan.
(2)   Pemberian  alasan  sebagaimana  dimaksud  pada ayat (1) tidak diperlukan jika Keputusan tersebut diikuti dengan penjelasan terperinci.
(3)   Ketentuan  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1) dan ayat (2) berlaku juga dalam hal pemberian alasan terhadap keputusan Diskresi.


Pasal 56 . . .


- 45 - Pasal 56


(1)   Keputusan   yang   tidak   memenuhi   persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52   ayat (1) huruf a merupakan Keputusan yang tidak sah.
(2)   Keputusan   yang   tidak   memenuhi   persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1) huruf b dan huruf c merupakan Keputusan yang batal atau dapat dibatalkan.




Bagian Kedua
Berlaku dan Mengikatnya Keputusan


Paragraf 1
Berlakunya Keputusan


Pasal 57


Keputusan berlaku pada tanggal ditetapkan, kecuali ditentukan lain dalam Keputusan atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar Keputusan.


Pasal 58


(1)   Setiap   Keputusan   harus   mencantumkan   batas waktu mulai  dan berakhirnya Keputusan, kecuali yang ditentukan lain dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2)   Batas waktu berlakunya Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimuat dalam ketentuan peraturan  perundang-undangan   yang   menjadi dasar Keputusan dan/atau dalam Keputusan itu sendiri.

(3) Dalam . . .


- 46 -

(3)   Dalam   hal   batas   waktu   keberlakuan   suatu Keputusan jatuh pada hari Minggu atau hari libur nasional,  batas  waktu  tersebut  jatuh  pada  hari
kerja berikutnya.

(4)
Ketentuan  sebagaimana  dimaksud
pada  ayat  (3)

tidak     berlaku     jika     kepada berkepentingan   telah   ditetapkan
pihak     yang batas    waktu
tertentu dan tidak dapat diundurkan.

(5)   Batas  waktu  yang  telah  ditetapkan  oleh  Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam suatu Keputusan         dapat   diperpanjang   sesuai   dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(6)   Keputusan  tidak  dapat  berlaku  surut,  kecuali untuk             menghindari  kerugian  yang  lebih  besar dan/atau terabaikannya hak Warga Masyarakat.


Pasal 59


(1)   Keputusan yang memberikan hak atau keuntungan bagi          Warga  Masyarakat  dapat  memuat  syarat- syarat yang tidak bertentangan dengan hukum.
(2)   Syarat-syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa ketentuan mulai dan berakhirnya:

a.  Keputusan dengan batas waktu;

b.   Keputusan atas kejadian pada masa yang akan datang;
c.  Keputusan dengan penarikan;

d.  Keputusan dengan tugas; dan/atau

e.   Keputusan yang bersifat susulan akibat adanya perubahan fakta dan kondisi hukum.



Paragraf 2 . . .


- 47 - Paragraf 2
Mengikatnya Keputusan


Pasal 60


(1)   Keputusan     memiliki     daya     mengikat     sejak diumumkan                       atau   diterimanya   Keputusan   oleh pihak yang tersebut dalam Keputusan.
(2)   Dalam hal terdapat perbedaan waktu pengumuman oleh penerima     Keputusan,     daya     mengikat Keputusan sejak diterimanya.
(3)   Dalam   hal   terdapat   perbedaan   bukti   waktu penerimaan                            antara    pengirim    dan    penerima Keputusan,                     mengikatnya  Keputusan  didasarkan pada bukti penerimaan yang dimiliki oleh penerima Keputusan, kecuali dapat dibuktikan lain oleh pengirim.




Bagian Ketiga
Penyampaian Keputusan


Pasal 61


(1)   Setiap Keputusan wajib disampaikan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan   kepada pihak- pihak yang disebutkan dalam Keputusan tersebut.
(2)   Keputusan dapat disampaikan kepada pihak yang terlibat lainnya.
(3)   Pihak-pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat memberikan kuasa secara tertulis kepada pihak lain untuk menerima Keputusan.



Pasal 62 . . .


- 48 - Pasal 62


(1)   Keputusan dapat disampaikan melalui pos tercatat, kurir, atau sarana elektronis.
(2)   Keputusan  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1) harus       segera     disampaikan     kepada     yang bersangkutan atau paling lama 5 (lima) hari kerja sejak ditetapkan.
(3)   Keputusan yang ditujukan bagi orang banyak atau bersifat    massal     disampaikan     paling     lama
10 (sepuluh)  hari kerja sejak ditetapkan.

(4)   Keputusan yang diumumkan melalui media cetak, media elektronik, dan/atau media lainnya mulai berlaku         paling   lama   10   (sepuluh)   hari   kerja terhitung sejak ditetapkan.
(5)   Dalam hal terjadi permasalahan dalam pengiriman sebagaimana                        dimaksud   pada   ayat   (4),   Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang bersangkutan harus memberikan bukti tanggal pengiriman dan penerimaan.




Bagian Keempat
Perubahan, Pencabutan, Penundaan, dan Pembatalan Keputusan


Paragraf 1
Perubahan


Pasal 63


(1)   Keputusan  dapat  dilakukan  perubahan  apabila terdapat:
a.  kesalahan konsideran;

b.  kesalahan redaksional;


c. perubahan . . .


- 49 -

c.  perubahan    dasar    pembuatan    Keputusan;
dan/atau
d.  fakta baru.

(2)   Perubahan  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1) dengan                mencantumkan    alasan    objektif    dan memperhatikan AUPB.
(3)   Keputusan   perubahan   sebagaimana   dimaksud pada ayat (1) hanya dapat ditetapkan oleh Pejabat Pemerintahan yang menetapkan surat keputusan dan        berlaku   sejak   ditetapkannya   Keputusan perubahan tersebut.
(4)   Keputusan   perubahan   sebagaimana   dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja      sejak   ditemukannya   alasan   perubahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(5)
Keputusan   perubahan   tidak
boleh   merugikan

Warga     Masyarakat     yang
ditunjuk     dalam
Keputusan.


Paragraf 2
Pencabutan


Pasal 64


(1)   Keputusan  hanya  dapat  dilakukan  pencabutan apabila terdapat cacat:
a.  wewenang;

b.  prosedur; dan/atau c.  substansi.
(2)   Dalam  hal  Keputusan  dicabut,  harus diterbitkan Keputusan baru dengan mencantumkan dasar hukum pencabutan dan memperhatikan AUPB.
(3)   Keputusan   pencabutan   sebagaimana   dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan:

a. oleh . . .


- 50 -

a.  oleh   Pejabat Pemerintahan yang menetapkan
Keputusan;

b.  oleh     Atasan     Pejabat     yang     menetapkan
Keputusan; atau

c.  atas perintah Pengadilan.

(4)
Keputusan    pencabutan
yang    dilakukan    oleh

Pejabat    Pemerintahan
dan    Atasan    Pejabat
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dan
huruf b dilakukan paling lama 5 (lima) hari  kerja sejak  ditemukannya  dasar pencabutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan berlaku sejak tanggal ditetapkan keputusan pencabutan.
(5)   Keputusan   pencabutan   yang   dilakukan   atas perintah Pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat        (3)    huruf    c    dilakukan    paling    lama
21 (dua puluh satu) hari kerja sejak perintah Pengadilan tersebut, dan berlaku sejak tanggal ditetapkan keputusan pencabutan.


Paragraf 3
Penundaan


Pasal 65


(1)   Keputusan  yang  sudah  ditetapkan  tidak  dapat ditunda pelaksanaannya, kecuali jika berpotensi menimbulkan:
a.  kerugian negara;

b.  kerusakan lingkungan hidup; dan/atau c.  konflik sosial.
(2)   Penundaan   Keputusan   sebagaimana   dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh:
a.  Pejabat     Pemerintahan     yang     menetapkan
Keputusan; dan/atau

b.  Atasan Pejabat.

(3) Penundaan . . .


- 51 -

(3)     Penundaan       Keputusan       dapat       dilakukan berdasarkan:
a.  Permintaan Pejabat Pemerintahan terkait; atau b.  Putusan Pengadilan.


Paragraf 4
Pembatalan


Pasal 66


(1)   Keputusan    hanya    dapat    dibatalkan    apabila terdapat cacat:
a.  wewenang;

b.  prosedur; dan/atau c.  substansi.
(2)   Dalam hal Keputusan dibatalkan, harus ditetapkan Keputusan   yang   baru   dengan   mencantumkan dasar hukum   pembatalan   dan   memperhatikan AUPB.
(3)   Keputusan   pembatalan   sebagaimana   dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh:
a.  Pejabat     Pemerintahan     yang     menetapkan
Keputusan;

b.  Atasan  Pejabat  yang  menetapkan  Keputusan;
atau

c.  atas putusan Pengadilan.

(4)
Keputusan    pembatalan
yang    dilakukan    oleh

Pejabat    Pemerintahan
dan    Atasan    Pejabat
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dan
huruf b dilakukan paling lama 5 (lima) hari  kerja sejak ditemukannya   alasan   pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan berlaku sejak tanggal ditetapkan Keputusan pembatalan.

(5) Keputusan . . .


- 52 -

(5)   Keputusan   pencabutan   yang   dilakukan   atas perintah Pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat        (3)    huruf    c    dilakukan    paling    lama
21 (dua puluh satu) hari   kerja sejak perintah Pengadilan tersebut, dan berlaku sejak tanggal ditetapkan keputusan pencabutan.
(6)   Pembatalan      Keputusan      yang      menyangkut kepentingan                       umum   wajib   diumumkan   melalui media massa.


Pasal 67


(1)   Dalam hal Keputusan dibatalkan, Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan   menarik kembali semua dokumen, arsip, dan/atau barang yang menjadi akibat hukum dari Keputusan atau menjadi dasar penetapan Keputusan.
(2)   Pemilik    dokumen,    arsip,    dan/atau    barang sebagaimana                   dimaksud   pada   ayat   (1)   wajib mengembalikannya  kepada  Badan  dan/atau Pejabat        Pemerintahan       yang       menetapkan pembatalan Keputusan.


Pasal 68


(1)   Keputusan berakhir apabila:

a.  habis masa berlakunya;

b.   dicabut    oleh    Pejabat    Pemerintahan    yang berwenang;
c.   dibatalkan oleh pejabat yang berwenang atau berdasarkan putusan Pengadilan; atau
d.   diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan.


(2) Dalam . . .


- 53 -

(2)   Dalam  hal  berakhirnya  Keputusan  sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, Keputusan dengan sendirinya menjadi berakhir dan tidak mempunyai kekuatan hukum.
(3)   Dalam  hal  berakhirnya  Keputusan  sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, Keputusan yang dicabut tidak mempunyai kekuatan hukum dan Pejabat Pemerintahan   menetapkan   Keputusan pencabutan.
(4)   Dalam  hal  berakhirnya  Keputusan  sebagaimana dimaksud pada    ayat    (1)    huruf    c,    Pejabat Pemerintahan harus menetapkan Keputusan baru untuk menindaklanjuti keputusan pembatalan.
(5)   Dalam  hal  berakhirnya  Keputusan  sebagaimana dimaksud                 pada   ayat   (1)   huruf   d,   Keputusan tersebut      berakhir   dengan   mengikuti   ketentuan peraturan perundang-undangan.




Pasal 69


Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dapat mengubah Keputusan  atas  permohonan     Warga     Masyarakat terkait,    baik    terhadap    Keputusan    baru maupun Keputusan yang pernah diubah, dicabut, ditunda atau dibatalkan dengan alasan sebagaimana diatur dalam Pasal 63 ayat (1), Pasal 64 ayat (1), Pasal 65 ayat (1), dan Pasal 66 ayat (1).




Bagian . . .

No comments:

Post a Comment