Friday, November 9, 2012

FC. Nnyeleneh Gus Dur



Ibaratkan permainan sepak bola pemerintahan di bawah kepemimpinan Gus Dur laksana sebuah Tim Nasional yang berjuang untuk  lolos ke tahun 2004. Bagaimanakah peluang klub yang bernama Football Collection Nyeleneh Gus Dur tersebut? Jawabannya, sangat tipis bahkan bisa terjungkal sebelum sampai ketahun tersebut. FC. Nyeleneh Gus Dur butuh keajaiban untuk lolos dari babak kualifikasi.
Hal ini disebabkan sejak awal pembentukan Tim ini sudah tidak fair, Gus Dur diangkat sebagai Alenatore karena Mega dianggap tidak berpengalaman walaupun FC. Bulls-nya menjadi scudetto dalam liga domestik. Di samping itu pengangkatan Gus Dur sebagai pengganti carateker pelatih Habibie juga untuk mengakhiri dominasi FC.  Beringin di Liga Indonesia selama 32 tahun dengan cara tidak fair yaitu terlibat kasus suap dengan mengatur skor pertandingan.
Gus Dur yang sebelumnya sudah terkenal kontroversial dianggap mampu untuk mengatasi krisis prestasi, walaupun FCKB yang didukung para Nahdiyin tidak mempunyai prestasi bagus dalam Liga tahun 1999 bahkan masuk zona Champion pun tidak. Pilihan terhadap Gus Dur ini berdasarkan ide dari Alenatore FC. SUN Sir. Amin Rais dan didukung oleh Alenatore FC. Ka’bah  Hamzah Haz. Serta Alenatore FC. Starmoon Mr. Yusril.
Ternyata sifat kontroversial Gus Dur tidak berubah setelah memegang pucuk pimpinan Tim Nasional yang bernama FC. Nyeleneh.  Dalam perekrutan pemain Gus Dur sangat ceroboh. Banyak pemain yang belum pantas masuk tim nasional direkrut dan juga banyak pemain yang tidak dimainkan pada posisi ideal. Pemain yang mempunyai naluri menyerang (bomber) ditempatkan pada posisi center back sehingga pemain tersebut ikut-ikutan menyerang sehingga pertahanan menjadi longgar.
Juga sifat Gus Dur yang sangat suka gonta-ganti pemain mengakibatkan tidak adanya kekompakan dalam FC. Nyeleneh. Dimulai dengan mengganti 3 (tiga) starter sekaligus yaitu Laksamana, Kwik dan Jusuf Kala padahal ketiga pemain tersebut mempunyai semangat bertanding yang cukup bagus. Dan kesalahan terbesar Gus Dur dalam melakukan rotasi pemain adalah ketika mencoret Yusril dari teamnya dan memasukan Lopa yang notabene telah lanjut usia. Banyak suporter dan pengamat menyayangkan sikap Gus Dur tersebut. Gus Dur beralasan Yusril terlalu suka berimprovisasi dan tidak mau bermain sesuai skema, Yusril sering tidak sependapat dengan strategi yang diterapkan Gus Dur. Juga kesalahan besar dengan memasang Rizal R sebagai Striker karena dia tidak mempunyai kecepatan dan insting yang bagus, apalagi kepalanya kurang bagus untuk memanfaatkan bola-bola atas.
Gus Dur juga dianggap terlibat dalam pengaturan skor ketika turnamen Bulog Cup, adalah diluar dugaan pengamat manapun kesebelasan FC. Suwondo mampu menjuarai Bulog Cup dengan membobol gawang lawan sebesar 35 gol dan hanya kebobolan oleh Gus Dur yang ikut bermain sebesar 5 gol. Itupun berkat umpan matang yang disodorkan Farika. Padahal semua orang tahu FC. Suwondo hanya kesebelasan tukang pijit antar kampung dimana Gus Dur merupakan salah satu anggota Fans Clubnya.
Hal lain yang menjadi sorotan para pengamat adalah sifat Gus Dur yang suka mengeluarkan press release yang memancing keributan antar suporter. Memang semua orang mangakui banyak suporter fanatik sejak Gus Dur menjadi alenatore tetapi itu tidak mendukung tim secara keseluruhan tetapi lebih kepada sosok Gus Dur semata. Tindakan-tindakan suporter Gus Dur ini sudah menjurus kearah sikap ala Hooligans asal Liverpool Inggris dan Tifosi Romanisti Italia serta suporter asal Turki.
Di luar lapangan Gus Dur juga begitu, diisukan ada affair dengan Aryati dan sering ke luar kota sehingga program latihan Timnas tidak berjalan dengan baik. Bahkan ketika ada kerusuhan yang melibatkan suporter fanatiknya, Gus Dur malah pergi rileks ke Luar kota.
Dan ketika dalam rapat evaluasi Gus Dur diberi Rekomendasi oleh para pengamat agar memperbaiki kinerja timnya secara keseluruhan, Gus Dur berkelit dengan alasan yang tidak masuk diakal dan seiring dengan itu Suporter Gus Dur mengamuk menghancurkan markas FC. Beringin. Para Suporter Fanatik Gus Dur belakangan memang sering bentrok dengan para suporter lain,tidak peduli apakah itu dikandang mereka atau dikandang lawan. Tetapi sebetulnya para Suporter Gus Dur tersebut patut dikasihani setelah terlibat bentrok di Kalimantan.
Gus Dur tidak mempunyai hubungan baik dengan pihak keamanan dimana Gus Dur mengganti penanggung jawab keamanan secara sepihak dengan alasan tidak bisa menangkap para perusuh. Padahal semua orang tahu Gus Dur sendiri sempat mengadakan pertemuan dengan pemimpin perusuh sebelum gembong perusuh tersebut menghilang.
Yang paling membahayakan posisi Gus Dur sebagai Alenatore sekaligus FC. Nyelenehnya adalah hubungan yang tidak baik dengan para pengamat. Gus Dur tidak satupun menerima saran-saran dan kritik-krtitik yang disampaika para pengamat. Ketika para pengamat mengusulkan dua nama sebagai calon ketua komisi wasit, Gus Dur menolaknya. Padahal dua nama tersebut telah di seleksi dan diteliti betul-betul oleh para pengamat diantara calon-calon lainya. Bahkan karena kurang sreknya atas sikap para pengamat, Gus Dur sempat mengeluarkan statemen bahwa para pengamat tersebut adalah kelompok kesebelasan dibawah umur.
Dan saat ini ketika para pengamat kembali mengadakan evaluasi atas kinerja FC. Nyeleneh Gus Dur dan kemungkinan besar akan keluar rekomendasi kedua maka nasib Gus Dur benar-banar di ujung tanduk. Gus Dur dengan FC. Nyelenehnya praktis hanya bisa menerapkan taktik Catenaccio akibat  kurang tajamnya para ujung tombak dan kerasnya serangan kesebelasan lawan. FC. Nyeleneh dan Gus Dur besar kemungkinan  tidak akan mencapai tahun 2004. Bahkan Gus Dur sendiri bisa-bisa diberi sanksi tidak diperbolehkan lagi berkecimpung dalam dunia sepakbola  untuk seumur hidup.
Sebagai pengganti Gus Dur sebagai alenatore besar kemungkinan adalah Mega,  dan Mega telah dianggap bisa karena telah 2 tahun menjadi asisten Alenatore Timnas.

Perawang Riau, 28 April 2001

No comments:

Post a Comment