MB. Rahimsyah
Kata Pengantar
Nama Abu Nawas begitu populernya sehingga cerita-cerita yang
mengandung
humor banyak yang dinisbatkan berasal dari Abu Nawas.
Tokoh semacam Abu Nawas yang mampu mengatasi berbagai persoalan
rumit
dengan style humor atau bahkan humor politis temyata juga tidak
hanya ada di negeri Baghdad. Kita mengenal Syekh Juha yang hampir sama
piawainya dengan Abu Nawas juga Nasaruddin Hoja sang sufi yang lucu namun
cerdas. Kita juga mengenal Kabayari di
Jawa Barat yang konyol namun temyata juga cerdas.
Abu Nawas! Setelah mati pun masih bisa membuat orang tertawa. Di
depan makamnya ada pintu gerbang yang terkunci dengan gembok besar sekali. Namun
di kanan kiri pintu gerbang itu pagarnya bolong sehingga orang bisa
leluasa masuk untuk berziarah ke makamnya. Apa maksudnya dia
berbuat demikian. Mungkin itu adalah simbol watak Abu Nawas yang sepertinya
tertutup
namun sebenarnya terbuka, ada sesuatu yang misteri pada diri Abu
Nawas, ia
sepertinya bukan orang biasa, bahkan ada yang meyakini bahwa dari kesederhanaannya
ia adalah seorang guru sufi namun ia tetap dekat dengan rakyat jelata bahkan
konsisten membela mereka yang lemah dan tertindas. Begitu banyak cerita lain
yang diadopsi menjadi Kisah Abu Nawas sehingga kadang-kadang cerita tersebut
nggak masuk akal bahkan terlalu menyakitkan
orang timur, saya curiga jangan-jangan cerita-cerita Abu Nawas
yang sangat aneh itu sengaja diciptakan oleh kaum orientalis untuk
menjelek-jelekkan masyarakat Islam. Karena itu membaca cerita Abu Nawas kita
harus kritis dan
waspada.
No comments:
Post a Comment