Sunday, September 23, 2012

Ulang Tahun



Sulamat Ulang Tahun, selamat atas bertambahnya usiamu, semoga panjang umur! Kira-kira begitulah ucapan yang kita terima setiap merayakan Hari Ulang Tahun. Kita begitu senang setiap kali datang hari kelahiran, kita begitu bangga dengan bertambahnya angka usia kita, kita bangga dan berbahagia dengan angka 20, 25, 30… angka-angka yang kian besar, menandakan telah sekian lama kita hidup, kita semakin dewasa!.
Tetapi dibalik semua itu, pernahkan kita ingat berapa lagi usia kita yang tinggal? Bukankah dengan bertambahnya angka umur itu semakin berkurang jatah hidup kita. Apakah itu yang kita rayakan, kita nyanyikan sambil bertepuk tangan sewaktu pesta Ultah? Apakah benar kita senang dan bahagia kalau jatah hidup kita tinggal sedikit? BK bukannya menyuruh anda-anda bersedih setiap Ulang Tahun, tidak! Bukan itu tujuan BK, BK hanya mencoba mengingatkan bahwa hidup ini adakalanya senang dan ada saat sedih, ada saat tertawa dan ada saat terpaksa harus menangis mengeluarkan airmata, ada hidup dan ada mati! Siapkah kita disemua saat itu? Sadarkah kita pada setiap waktu itu? Sementara saat itu tidak pernah pasti datangnya.
Hidup, kehidupan adalah fatamorgana yang penuh dengan kepalsuan, kepura-puraan, kemunafikan dan ketidakpastian. Kematian adalah gerbang menuju alam yang lain, alam yang penuh dengan kepastian. Kematian adalah batas jatah hidup buat kita di atas dunia. Mati adalah saat dimulainya pembongkaran segala ketidakpastian, segala kepalsuan, pembongkaran kepura-puraan!
Setiap kita tidak akan pernah mampu menolak datangnya saat itu, seperti bunga yang tidak mampu menolak datangnya musim gugur. Maut tidak pernah menunggu kita untuk bersiap-siap dulu. Maut tidak pernah menunggu kita untuk berkemas-kemas dulu sebelum menuju kematian.
Semua memang terserah dan kembali pada diri kita masing-masing, BK cuma bisa memberi cerita.

Bukittinggi, 15 Desember 1994

Dari kumpulan tulisan Kamaruddin dalam Buku : Bang Komar – Prediksi, Khayalan, Pikiran dan Doa-doa.

    Danau Maninjau diselimuti mendung (dari kelok 23)

No comments:

Post a Comment