Suatu waktu, seorang Sekretaris Kecamatan bercerita; ada seorang ibu
mau melahirkan, karena ada masalah dalam kandungan maka sang ibu dirujuk Bidan
ke Puskesmas. Karena keterbatasan alat kesehatan si Ibu dirujuk lagi ke RSUD.
Setelah diperiksa, sang Ibu disarankan untuk di bawa ke Rumah Sakit
Swasta. Di RS Swasta tersebut si Ibu di operasi dan bayinya lahir selamat.
Masalah mulai muncul ketika si Ibu ditagih biaya 7 juta rupiah!.
Karena si Ibu adalah keluarga tidak mampu. Akhirnya Sekcam nego dengan pimpinan
RS Swasta tersebut, ….pihak RS Swasta berbaik hati memberikan harga hanya
separo…3,5 juta rupiah.
Itu cerita yang saya dengar dari orang lain.
Saya sendiri pernah beberapakali mendampingi sanak saudara yang di
rawat di RSUD itu dan selanjutnya di rujuk ke RS M. Jamil Padang.
Salah seorang dari keluarga saya itu meninggal ketika baru sampai di
RS M. Jamil Padang. Mungkin sudah takdir ajal menjemputnya sebelum mendapatkan
perawatan di RS M Jamil Padang. Dan keluarganya pun menerima takdir itu. Mereka
tidak meratap bahkan menangispun tidak. Air mata mereka telah tumpah ketika
almarhumah dirujuk dari Puskesmas ke RSUD. Bagi mereka dengan dirujuk ke RSUD
berarti sakit almarhumah benar-benar parah. Dan air mata itu kembali tumpah ketika
tahu RSUD pun tidak sanggup mengobati dan harus dirujuk ke Padang.
Dan ketika pada akhirnya almarhumah menutup mata untuk selama-lamanya
mereka hanya berucap ”selamat jalan”, berusaha untuk kuat karena membasahi
mayat dengan airmata adalah tidak baik.
Tidak sedikitpun mereka menyalahkan siapa-siapa.
Hanya saya yang merasa tidak puas sekaligus kecewa dan mungkin juga marah…kenapa mesti
dirujuk ke RS lain?. Dan kenapa pula proses pemberangkatannya ke Padang itu
harus tertunda karena Kartu BPJS nya belum siap ?
Mungkin saya sentimen, karena itu menimpa bagian dari keluarga saya. Ya…
mungkin saya sentimen ! biarlah saya dianggap begitu karena ini memang kejadian
yang saya alami.
Tetapi cerita tentang RSUD itu juga sudah sering saya dengar. Tentang keluarga
pasien yang mengamuk karena tidak puas terhadap pelayanan. Saya juga sudah
berkali-kali mengungkapkan kekecewaan saya di media sosial. Tetatapi dari tahun
ke tahun saya tidak melihat perubahan yang cukup signifikan.
Belum lama saya juga mendampingi keluarga yang dirujuk dari Puskesmas
ke RSUD. Lagi-lagi masalah prosedur administrasi membuat tindakan medis menjadi
terunda. Kartu BPJS keluarga saya itu ternyata tidak berlaku lagi. Padahal menurut
saran dokter dia harus dirujuk ke RS M Jamil Padang.
Bersambung….
No comments:
Post a Comment